Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di Setiap (memasuki) mesjid. Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.(al-A’raf : 31)
Secara bahasa, kata israf berarti berlebih-lebihan.Al Israf adalah adalah lebih dari tujuan. Dari fi’il asrafa – israfan. As Saraf isim (mashdar) darinya juga. “asrafa fi maalihi” artinya bersegera (mengeluarkan harta) tanpa tujuan. Dan asal makna dari kata ini menunjukkan pada sikap melebihi batas dan sembrono dalam melakukan sesuatu (Maqayis Al Lughah, 3/153, Lisanul Arab 9/148, Misbahul Munir, 1/247). Israf berasal dari bahasa Arab, dari kata israfa yang memiliki arti memboroskan, membuang-buang. Secara Bahasa israf berasal dari kata sarafa, yasrafu, israfa yg artinya membuang-buang, melampaui batas atau berlebih-lebihan. Kata israf berasal dari bahasa Arab asrofa-yusrifu-isroofan berarti bersuka ria sampai melewati batas.
Israf dapat dilakukan manusia dalam banyak tindakan keseharian, beberapa contoh di antaranya adalah sebagai berikut.
- Israf dalam Makan dan Minum: Israf dalam makan dan minum sangat dibenci oleh Allah Swt. Kita tahu bahwa Allah menyediakan semua yang ada di bumi ini untuk kepentingan manusia. Meskipun demikian, bukan berarti kita harus memuaskan keinginan untuk makan dan minum semua yang ada.
- Israf dalam Berbicara: Israf lain yang dilarang dalam agama adalah israf atau berlebihan saat berbicara. Berlebihan saat berbicara akan membawa dampak buruk. Berlebihan saat berbicara akan menyebabkan bosan bahkan benci lawan bicaranya. Lebih berbahaya lagi jika yang dibicarakan adalah aib orang lain atau berbicara tentang informasi yang belum tentu kebenarannya dapat menjadi fitnah terhadap orang lain.
- Israf dalam Perbuatan: Tentu kita pernah mendengar istilah overacting. Overacting adalah berlebih-lebihan saat melakukan sesuatu hingga terkesan dibuat-buat. Sikap overacting ini tentu tidak disukai oleh orang lain. Overacting dapat kita temukan dalam banyak sekali bentuknya. Misalnya berlebihan saat menerangkan sesuatu dengan gaya yang berlebihan pula, berlebihan dalam berpakaian (tidak menggunakan adab berpakaian yang baik), dan berlebihan saat mengendarai mobil baru.
- Israf dalam Menuntut Hak: Israf ini dilakukan dalam keadaan umum dan terkadang muncul dalam tindakan yang bersifat aksi. Israf dapat juga terjadi saat kita berusaha menuntut hak secara membabi buta. Contoh yang paling mudah adalah saat kita merasa disakiti oleh tindakan orang lain. Saat itu kita merasa disakiti maka kita akan berusaha membalasnya dengan kadar yang berlebihan bahkan melampaui batas. Hanya karena tersenggol ketika berjalan di trotoar, lantas kita memarahinya bahkan memukulnya. Hal ini tentu tidak dapat dibenarkan.
Berikut merupakan ciri-ciri perilaku israf:
- Pamer kekayaan, belebihan dam memakai atau menggunakan kekayaan, baik berupan pakaian maupun makanan, sehingga menimbulkan sikap ria.
- Berjiwa sombong, lepas control terhadap diri sendiri dan social, sehingga melakukan hal-hal di luar kewajaran.
- Mendambakan kemewahan dunia semata, sehingga melupakan akhirat.
- Mengingkari nikmat yang dikaruniakan oleh Allah, atau kufur nikmat seperti melupakan pemberi Rizky (ALLAH) dan menganggap rizky yang diperolehnya hanya semata usaha sendiri.
- Melakukan ibadah secara berlebihan, seperti shalat malam semalam suntuk, sehingga ketiduran menjelang pagi dan meninggalkan shalat subuh.
- Melakukan amal ibadah secara istiqamah ataupun terus-menerus meskipun sedikit. Amal tersebut merupakan amal yang paling di sukai oleh Allah SWT.
- Hidup secara bersahaja dan tidak selalu mengikuti hawa nafsu. Sederhanakanlah dan tundukkanlah hawa nafsu dengan menggunakan akal sehat. Seseorang yang hidup bersahaja, tidak akan suka melakukan sesuatu yang di luar kewajaran, karena perbuatan tersebut akan merendahkan dirinya di hadapan Allah SWT dan juga manusia yang lain karena sebagian besar kejelekan yang menimpa manusia bersumber dari hawa nafsu yang lepas kontrol.
- Jangan mengikuti hawa nafsu atau panggilan setan.
- Jangan mendekati hal-hal yang mendorong diri untuk berbuat yang tidak baik atau melampaui batas.
- Tanamkan sikap sepadan atau sikap kesejajaran atau kesesamaan.
Israf merupakan sebuah perilaku atau sifat yang mengarahkan manusia menjadi berlebih-lebihan, atau dalam hal ini melampaui batas, berkaitan dengan tabdzir lebih fokus pada menyia-nyiakan. persamaan dari Israaf dan Tabdziir menurut Para ulama telah sepakat bahwa secara syar’i makna kata israfdan al-tabdzir adalah membelanjakan harta untuk perkara-perkara yang dilarang Allah. Israf dan tabdzir dalam pandangan Islam bermakna al-tabdzir-linfaq fil haram wal ma’asiy ( infaq / membelanjakan uang dalam hal yang haram dan maksiyat ). Dari kesemua itu timbullah bakhil yang condong pada kikir atau pelit, tidak mau mengeluarkan harta di jalan Allah. Sehingga perilaku tercela ini harus dihindari bahkan diganti dengan perbuatan terpuji.
Tidak ada komentar: